Sunday 29 July 2018

SAJAK RINDU DARI SANG_PUJANGGA part.3

Butiran-butiran embun dipagi inu begitu haru,
Membiru dalam bulatan Rindu,
Anggukan dedaunan yg sesekali tertimpa Air.... kian menambah ke-syahduan Pagi,
Pengawal hari si-Bola mata berkaca,
Mengharap sapaan dari harapan,
Mengharap mentari berkedip di-Pagi ini,
Setidaknya mau Menyapa "Sinarku adalah semangat-mu"
namun sayang.... Mentari enggan untuk menyapa,
Akan-kah hujan akan mendahului?
Mentari enggan muncul walau hanya sekedar berkedip pada-ku,
pada tubuh renta ini,
Apakah sang-mentari marah?
atau mungkin sang-mentari sakit?
aku hanya mengingat sedikit di-penghujung petang,
Mentari berkedip manja,
tersenyum dengan Rona merah,
dengan kehangatan,
Ber-Isyarat memberi harapan,
namun sayang.... Pagi ini senyum itu hilang entah kemana?
Yang tertinggal kini hanyalah....TETESAN HUJAN,
yang Entah apa? dan ber-isyarat apa?
Mata-ku kini sayu Menuai harap...bagian hati hendak Menyapa,
Mau sedikit meredam Rindu-ku yang Se-akan menggila,
Walau-pun itu tanpa sebuah senyuman yg kuharap,
Walau-pun itu hanya lontaran kata basa-basi tanpa harap,

Karya : RífĄlfí RhĄf VonD' JĄvu


SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 comments: