SEKETSA SEGELAS DIALOG
Sungguh jinak menyanyikan
kepingan kegetiran
Ia begitu tipis
Bak tarikan nafas kebisuan
Mendekam di ujung-ujung ilalang
Lalu sempurna hembuskan debas
Seterusnya kepiluan mengental
mendekam
Meski pemberontakan tumpah kau
ayak di antara ujung miang
Akhiri luka-luka
Meski ia tetap milik sejarah
Sejarah itu milikmu
Suatu hari nanti
Kau akan memerlukannya
PUISI, SAJAK, SONETA
0 comments: