Di stasiun kereta api,
entah apa yang kucari hingga tiap jam kusinggahi
sepanjang pantura
rel itu tak peduli jerit dan resah penumpang
kursi hijau mengejek tajam
selimut hijau merayu tanpa henti
kaca jendela sketsakan cerita lalu
kulihat di luar kereta
bercengkerama anak kucing dua bersaudara
ayam bercinta di tengah kerumunan penjaja tiban
kebul asap hempaskan bau sedap menyusup
berkolaborasi bau wc yang menyengat
Di stasiun kereta api,
bermacam ekspresi lukiskan luka
luka ingkari waktu
ingkari asa yang tertunda
berlari menuju toilet, berlari mencari sepincuk gudangan
berlari demi sepotong gorengan
berlari berlari buang duka hadirkan senyum getir kegalauan
Di stasiun kereta api,
aku hanya diam
serupa luka menganga semakin menganga tanpa sapa
banyak sudah kado rindu kusiapkan tapi selalu saja duka kau suguhkan
ingin rebah sejenak tuk hadirkan pesta
kembali belati runcing menyayat ingatan
25012014
Saturday, 25 January 2014
Author: Khalil Gibran
Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.
RELATED STORIES
DUKA DEBU KEMARAU Aku mendengar &n
Saat Senja #1 (Kumpulan Kisah Senja) Sore itu di ujung waktu, kau duduk di balkon
♥ Syair Cinta Rabi’ah Al – Adawiyah ♥ ƸӜƷ ♥بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّح
Semangkuk Puisi Kuhidangkan Untukmu senja beringsut sambut bedug puasa keduatan
10 Macam Jenis Jenis Puisi Menurut Bentuk dan Isinya Jenis jenis puisi - Tak kenal maka tak sayang,
Konsekwensi Cintaku Untukmu Oleh Gie Maiel Konsekwensi Cintaku Untukmu Oleh Gie Maiel Su
0 comments: