Lalu di mana akan kusemayamkan jenazah hati yang kau penggal,
 waktu kian gelisah, tak mampu sumpahi tanya yang membuncah.
 luka terkafani mendung memucat bersandar pada kenangan lalu
 kau tlah ucap pada senja cerita tentang tepian indah
 entah kapan lagi kan ziarah pada nisan bisu
 jangan  kau rapal azimat tentang catatan lalu
 tlah kau hapus semua, dalam sekejap tertatih,
 cengkeram tanah merah teteskan peluh menahan luka
 menepi sendiri pada puisi "pemakaman hati"
17 Mei 2014 
Monday, 19 May 2014
Author: Khalil Gibran
Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.
0 comments: