Friday, 6 November 2015

Kumpulan Puisi Seri: Balada 1

Ciri-ciri sajak puisi balada
PENANTIAN

Hembus angin menerpa rambutku
Menyeruakkan harum melati
Membangunkanku dari lamunan
Dan ku sadari aku tlah lama menunggu

1 jam
2 jam
Tidak!!! Lebih dari itu ku tlah menunggu
Dan sampai saat ini aku tetap menunggu
Pandang ku lempar nun jaun disana
Tak ada tanda-tanda kedatanganmu
Dibawah pohon palem ini
Disamping bunga melati ini
Aku menunggumu..
.
.
*=*=*=*=*=*
..

MUNGKIN PERTEMUAN

Jika tak ada aral, kita kan bertemu
Sebelum sunyi memetik pagi
Dan mimpi belum pergi dari janji

Aku berangkat kali ini, sehabis minum secangkir kopi
Dan sisa tembakau malam tadi

Setengah perjalanan adalah bukit dimana tempat kita
Mencatat pepohonan yang tumbang
Jalan yang terjal
Batuan yang bebal
Ini adalah pilihan, ujarku

Kelanalah aku
Mungkin kau menanti
Oleh: Erni W

.
*=*=*=*=*=*
.

Balada Perempuan-Perempuan Berarit


Surya masih mengeriyip kedip
Caping tersemat di ubun-ubun
Jatik terikat kuat

Dengan telanjang kaki
Arit dalam genggaman kuat
Menyusuri setapak becek yang remang
Langkah cepat-cepat keburu surya menggarang

Dia tak sendiri
Lima sampai sepuluh perempuan macam itu dihamparan emas yang berkilau
Tersepuh embun nan menyegarkan indera

Lekas-lekas tangan-tangan yang kurus dan hitam
Mulai menggenggam dan mengariti hamparan emas nan kemilau
Surya merangkak nan malas namun berarti
Berakibat melahirkan peluh-peluh di punggung
Yang berbalut kebaya tipis bak bengawan

Tak usahlah risaukan
Yang sekarang diutamakan
Segera rebut emas yang menguning
Raja siang tak lagi tersepuh hawa yang sejuk

Raja siang terpelese ke barat
Mencoba menampakkan wajah dengan susah payah
Mendung-mendung tak mau menyingkir
Sedikit hembusan udara yang membelai
Mengurangi derasnya aliran bengawan

Karena si raja siang sudah semakin terpuruk
Lekas-lekaslah mereka harus merampungkan
Urusan emas ini, agar esok pagi
Dilaksanakannya hitungan pembagian

.
*=*=*=*=*=*.
.


Balada Kehilangan

Karto membawa tubuh yang kecil
Dan kepala yang kecil pula
Ke tengah samudera
Mempertaruhkan  nyawa

Tiga malam sudah Karto tak kembali
Sanak dan kawan pada mencari
Tak ketemu kabar berita
Sampan pun tak kembali rupa
Tak ada kabar jua dari seberang

Karto telah ditelan gelombang
Tinggalkan semua yang tersayang

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 comments: