Friday, 20 November 2015

KAU TIKAM BULAN DI MATA



Semalam hamparan tol
ketelanjangan kita

Sewaktu jarum jam tebing
masih mengigit

Tetap saja kuraba-raba

Kian lama kau butakan bulan
di puncak

Pohonan,
bergoyang-goyang angin

Menarikannya

Pada
langit juga bukit

Gambarmu
makin kabur


Hembusan nafas kian ngawur

Pada pemanasan pertama

Kian lama kau butakan bulan
di puncak

PUISI, SAJAK, SONETA

Pohonan,
berangan-angan bakal jadi

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 comments: