Melatih Kebranian Berpidato - Sahabat satu bahasa, sebelum kita lebih jauh membaca tentang cara melatih keberanian berpidato ada baiknya kita sedikit membaca kutipan dari Thomas Alva Edison berikut ini.
“Bakat pengaruhnya kecil sekali, pengaruh bakat hanya 10%, sedangkan sisanya yang 90% adalah hasil belajar dan berlatih”.
Apakah sahabat semua setuju dengan apa yang dikatakan oleh Thomas Alva Edison?
Yang jelas bakat tidak akan berkembang jika kita tidak berlatih dan belajar secara tekun.
Memang benar ada diantara kita semua yang dikaruniai bakat dalam berpidato walaupun jumlahnya tidaklah banyak. Namun, berbekal bakat saja tanpa belajar dan berlatih, kamu tidak mungkin dapat berpidato dengan baik. Sebaliknya, jika kamu tidak memiliki bakat dalam berpidato, kalau kamu mau belajar dan berlatih serius pasti kamu dapat menguasinya. Jadi, belajar dan berlatih itulah yang menentukan, bukannya bakat.
Bakat itu seperti mutiara yang ada dalam lumpur. Jika kita tidak menggalinya dengan baik, kamu tidak akan pernah menemukan bakat yang sebenarnya. Jadi janganlah takut untuk mulai menggali potensimu dalam berpidato. Kamu dapat memulainya dari sekarang. Jika kamu tidak pernah ingin mencobanya, kamu tidak akan pernah mengetahui bagaimana berpidato yang baik itu. Dengan berani mencoba, kamu akan menemukan potensi dirimu sebagai ahli pidato (Orator).
Kemampuan berpidato, bukanlah warisan dari orang tua atau pun kakek nenek kita sobat. Seorang ayah yang pandai berpidato tidak akan menjadi jaminan bahwa anaknya juga akan pandai dalam berpidato. Kemampuan berpidato hanya diperoleh melalui belajar dan berlatih. Oleh karena itu, kamu tidak perlu berkecil hati jika belum berani berpidato.
Hal yang pasti, semua orang termasuk kamu, memiliki bakat dalam berpidato yang dapat dikembangkan menjadi keterampilan berpidato.
Cobalah evaluasi diri dengan bertanya kepada diri sendiri. Apakah aku sudah berani berbicara di depan umum? Jika disuruh berpidato, apakah aku akan langsung menyanggupinya atau malah melemparkannya kepada orang lain? Apakah aku sudah terbiasa untuk menuliskan bahan pidato? Apakah aku suka mendengarkan dan menyimak saat orang lain berpidato? Jika kamu belum melaksanakan hal ini. Kamu harus lebih mengasah diri untuk belajar berpidato. Jangan takut untuk berpidato. Sebab berpidato mempunyai manfaat besar untuk kehidupanmu kelak.
Mungkin hanya itu saja yang dapat di bagikan kepada sahabat satu bahasa semua, semoga dengan adanya cara melatih keberanian berpidato ini, sahabat akan lebih memberanikan diri dalam menggali potensi-potensi yang masih tersembunyi dalam diri sahabat semua.
Jangan lupa berlatih juga kumpulan pidato lainnnya di web satubahasa.
Yang jelas bakat tidak akan berkembang jika kita tidak berlatih dan belajar secara tekun.
Memang benar ada diantara kita semua yang dikaruniai bakat dalam berpidato walaupun jumlahnya tidaklah banyak. Namun, berbekal bakat saja tanpa belajar dan berlatih, kamu tidak mungkin dapat berpidato dengan baik. Sebaliknya, jika kamu tidak memiliki bakat dalam berpidato, kalau kamu mau belajar dan berlatih serius pasti kamu dapat menguasinya. Jadi, belajar dan berlatih itulah yang menentukan, bukannya bakat.
Bakat itu seperti mutiara yang ada dalam lumpur. Jika kita tidak menggalinya dengan baik, kamu tidak akan pernah menemukan bakat yang sebenarnya. Jadi janganlah takut untuk mulai menggali potensimu dalam berpidato. Kamu dapat memulainya dari sekarang. Jika kamu tidak pernah ingin mencobanya, kamu tidak akan pernah mengetahui bagaimana berpidato yang baik itu. Dengan berani mencoba, kamu akan menemukan potensi dirimu sebagai ahli pidato (Orator).
Kemampuan berpidato, bukanlah warisan dari orang tua atau pun kakek nenek kita sobat. Seorang ayah yang pandai berpidato tidak akan menjadi jaminan bahwa anaknya juga akan pandai dalam berpidato. Kemampuan berpidato hanya diperoleh melalui belajar dan berlatih. Oleh karena itu, kamu tidak perlu berkecil hati jika belum berani berpidato.
Hal yang pasti, semua orang termasuk kamu, memiliki bakat dalam berpidato yang dapat dikembangkan menjadi keterampilan berpidato.
Cobalah evaluasi diri dengan bertanya kepada diri sendiri. Apakah aku sudah berani berbicara di depan umum? Jika disuruh berpidato, apakah aku akan langsung menyanggupinya atau malah melemparkannya kepada orang lain? Apakah aku sudah terbiasa untuk menuliskan bahan pidato? Apakah aku suka mendengarkan dan menyimak saat orang lain berpidato? Jika kamu belum melaksanakan hal ini. Kamu harus lebih mengasah diri untuk belajar berpidato. Jangan takut untuk berpidato. Sebab berpidato mempunyai manfaat besar untuk kehidupanmu kelak.
Mungkin hanya itu saja yang dapat di bagikan kepada sahabat satu bahasa semua, semoga dengan adanya cara melatih keberanian berpidato ini, sahabat akan lebih memberanikan diri dalam menggali potensi-potensi yang masih tersembunyi dalam diri sahabat semua.
Jangan lupa berlatih juga kumpulan pidato lainnnya di web satubahasa.
0 comments: