Gelap telah datang
Bertemankan semilir angin yang berhembus dari ranting juga dedaunan, mulai dingin.
Senja jingga juga mulai redup
Turun bak menutup cakrawala, perlahan hening.
Taman-taman tawa juga mulai diam
Langkah kaki yang mengehentak berkeliling mulai jauh, jadi sepi.
Masa mulai habis
Waktupun melilit, semakin sempit.
Ragapun kian rapuh
Dimana tulang-tulang jadi debu, sedih.
Hingga tiba dimana dingin, hening, sepi, juga sempit jadi abadi.
Selasa, 23 November 2013
0 comments: