Tundukan Tajam Di Tepian Jalan
Oleh Uday Udayani
Diantara keramaian peluh mengeluh
Menggenangkan setitik kecemasan tentang hidup
Berhenti seperti anjloknya lubang di dataran
Sang cahaya redup menyaksikan
Detik-detik jatuhnya tetesan
Airmata..
Menunduk tajam
Serasa sendiri di dunia ini
Perutnya bergelut
Tenggorokannya mengering
Kakinya mulai lumpuh
Matanya berkaca-kaca
Wajahnya pucat
0 comments: