Wednesday, 8 August 2018

Menulis Prosa itu mudah

Siang terik yang tibatiba gelap dan perlahan gerimis pun merintik satusatu, beberapa menit yang lalu jamaah telah usai. Berhenti beberapa pengendara terlihat membelokkan motornya, entah ingin berteduh atau menjalankan kewajiban sebagai muslim.

Aku lepas sepatu dan bergegas menuju tempat wudlu, surau yang sederhana begitu berarti bagi musafir.
Sosok tua khusyuk berdoa terlihat dari tempatku berdiri, seorang lelaki muda keluar dan tersenyum sambil mengulurkan salam, kusambut kemudian ia bergegas meninggalkan surau di antara gerimis.
 

"mari pak jamaah ..." seorang siswa menyapaku
"iya mari....."
 

ia pun berlari kecil menata sajadah
 

"Mbak bolehkah aku menjadi Imam kamu, maukah kamu menjadi makmumku..." spontan kuucap ketika perempuan itu selesai berwudlu
 

Kulihat sekilas wajahnya memerah, ia menatapku tajam dan matanya berkaca-kaca, kemudian melangkah ia kembali ke tempat wudlu. 

"Allahu akbar Allahu Akbar......"
 

kudengar iqamah dari siswa yang mengajakku jamaah.
 

"mari pak, ......" sapanya kembali

hingga salam ku usai, tak lagi kulihat perempuan itu, entah menghilang ke mana.

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 comments: