Sunday, 10 September 2017

Contoh Paragraf Narasi Terbaru dan Terlengkap

Contoh Paragraf Narasi – Bagi seseorang yang ingin menulis atau hobi membaca, tentu perlu mengetahui terlebih dahulu beberapa jenis paragraf, salah satunya adalah paragraf narasi atau naratif.  Paragraf narasi merupakan bentuk karangan atau cerita yang menyajikan suatu kejadian atau peristiwa, serta bagaimana peristiwa tersebut berlangsung secara runtut. Peristiwa tersebut dapat berupa kejadian yang benar-benar terjadi namun juga dapat berupa khayalan pengarangnya saja. Roman, cerpen, novel, drama, biografi serta kisah perjalanan termasuk dalam jenis tulisan narasi ini. Dalam paragraf narasi terdapat plot, setting, tokoh, dan konflik. Jenis paragraf ini tidak memiliki kalimat utama, jadi semua bagian dalam paragraf adalah inti paragraf.

Dengan banyaknya jenis paragraf, lalu Bagaimana cara membedakan paragraf narasi denagn paragraf lainnya? Hal ini cukup mudah, amati saja ciri-ciri dari paragraf narasi seperti yang menjadi titik sentral karangan merupakan kisah, menggambarkan  perbuatan serta tindakan yang terjadi pada suatu rangkaian waktu, memiliki tokoh untuk diceritakan, memiliki plot atau alur dalam penyampaian cerita. Paragraf narasi terbagi atas dua macam yaitu narasi ekspositoris dan narasi Sugestif.

Narasi ekspositoris merupakan bentuk paragraf narasi yang memiliki tujuan  menyampaikan informasi tentang berlangsungnya suatu proses peristiwa. Paragraf narasi jenis ini bersifat memperluas pengetahuan pembacanya. Tahapan demi tahapan dalam sebuah proses disampaikan melalui bahasa yang informatif yang menitik beratkan pada penggunaan kata denotatif yang mengutamakan logika dan rasio. 

Sedangkan narasi sugestif merupakan suatu bentuk paragraf narasi yang memiliki tujuan merangsang daya khayal pembacanya seperti dalam bentuk cerpen maupun novel. Tujuan utamanya yaitu memberi makna dari peristiwa atau kejadian menjadi suatu pengalaman . Bahasa yang dipakai lebih cenderung memakai bahasa kiasan dengan penggunaan kata konotatif.

Berikut ini beberapa macam paragraf narasi :

Contoh Paragraf Narasi ekspositoris :


1.Waktu itu aku berumur 8 tahun ketika masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar. Pagi itu terlihat biasa saja, dengan segala rutinitasku ditiap pagi sebagai seorang siswa biasa. Aku bangun pukul setengah 5 pagi. Hari itu adalah hari Sabtu, hari dimana sekolahku mengadakan kegiatan jalan sehat secara rutin. Hal yang tak begitu kuminati. Hanya saja aku tidak dapat menghindar.  Setelah selesai mempersiapkan diri, akupun segera pergi ke sekolah. Aku sempat berharap di hari itu tidak akan ada jalan sehat. Namun itu hanya sebatas harapan. Sesampainya di sekolah aku pun segera mengganti seragamku dengan baju olahraga dan dengan segera bergabung dalam barisan. Setelah beberapa ratus meter, tiba-tiba…. Gubrak…. aku pun terpeleset. Untung saat itu rombongan sudah jauh meninggalkan aku. Namun sialnya sepatuku juga terjatuh ke parit. Aku pun panik dan bingung. Kemudian aku memutuskan diri untuk kembali ke rumah saja dengan menenteng sepatu yang bukan main kotornya.

2.Siang itu, pada hari Jum’at pekan lalu, Randi bermain sangat bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, kemudian bergantian dengan klarinet, meniupkan melodi utamanya. Randi beserta tujuh kawannya berbaris mengiringi Adi, memepelai pria yang akan telah menyunting Maryani, gadis yang rumahnya berada di Perumahan Kampung Melayu. Mereka membawakan lagu yang dirasa tepat untuk mengantar Adi, sang pengantin.
contoh paragraf narasi atau naratif
3.Adi Sanjaya terlahir dari sebuah keluarga miskin pada 16 Februari 1992. Ayahnya hanyalah seorang buruh tani sedangkan ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga. Meskipun dia tergolong anak yang miskin, Adi mempunyaiu semangat besar untuk merubah nasibnya. Dia juga termasuk anak yang pintar di sekolah. Adi menempuh pendidikannya di SD Impress yang ada di sebuah desa terpencil. Anak-anak di kampungnya umumnya langsung berkerja setelah lulus dari SD. Namun Adi berbeda, dia memiliki keinginan kuat untuk terus melanjutkan pendidikannya. Kemudian Adi belajar di SMPN 20 yang terletak jauh dari desanya. Adi bahkan harus berjalan kaki selama 4 jam agar sampai di sekolah. Walaupun tetap bersekolah, tak lupa dia juga selalu membantu ayahnya dalam bekerja seperti berjualan atau menjadi kuli panggul di pasar. Setelah dia lulus SMP, hampir saja tidak dapat melanjutkan pendidikan di jenjang SMA. Beruntung gurunya mau membiayai sekolahnya di SMA, berkat keinginannya belajar yang kuat serta prestasinya. Setelah lulus dari SMA dia mendapat beasisiwa untuk kuliah di ITB. Anjar menjadi mahasiswa yang aktif, baik dalam perkuliahan maupun organisasi. Kini Adi Sanja berasal dari desa terpencil dan juga miskin telah sukses berkat ketekunannya. Kini Adi telah menjadi guru besar di salah satu Universitas di Indonesia.  

4.Aku berjalan menuju halaman rumah yang sunyi. Aku terus saja berjalan di kota kecil yang begitu sunyi, sampai kutemukan patung sepeda-sepedaan yang berada di tengah taman. Seorang gadis berbaju hijau mengintip dari balik rerimbun daun. Aku pun mengejarnya. Lantas, ia berhenti di sudut taman. Kami sling berpandangan sebelum aku tahu ia benar-benar menghilang. Bolak-balik aku coba untuk mencarinya. Sebelum aku benar-benar dapat menemukannya, dering jam weker mengejutkanku. Cahaya matahari telah menerobos masuk ke jendela kamarku.

Untuk menambah pemahaman dalam membedakan paragraf narasi ekspositoris dengan paragraf narasi sugestif, berikut ini dijabarkan beberapa

contoh paragraf narasi sugestif :


1.Aku menuju lapangan terbang dengan menunjukkan kartu kuning. Segera saja aku diijinkan turut menumpang Dakota. Ketika turun dari kemayoran, dengan segera aku naik taksi ke Priok. Kapal yang akan berangkat ke Malaysia ialah majesty. Aku berlari secepat rusa menuju kapal tersebut. Berdiri dengan bersandarkan, terali tampaklah seorang laki-laki setengah baya, berpakaian teluk belanga, berpeci seremban serta berkain sarung Trengganau.

2.Tiba-tiba ia tertegun. Di sana, sayup-sayup dari jauh, di arah seberang kali sebelah timur, terdengar suara jeritan orang. Tetapi selintas saja, jeritan diputuskan oleh sebuah letusan yang sangat hebat, kemudian hening seketika. Desingan yang banyak mulai reda, tinggal satu-satu letusan di sana sini. Wardina menegakkan kepala, matanya mulai liar, badannya dihadapkan ke timur, ke arah jeritan datang, kemudian membalik menghadap ke barat, tegak bertolak pinggang, lalu lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang sambil berkomat-kamit.

3.Patih Pranggulang menghunus pedang di tangannya. Dengan cepat dia mengayunkan pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. Namun anehnya sebelum menyentuh tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih pun memungut pedang itu, kemudian mengayunkannya lagi ke tubuh Tunjungsekar. Sudah tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal yang sama, tetapi semuanya gagal.

4.Saat ini Dika sedang duduk menatap soal matematika di depannya. Ia terpaku karena tak dapat mengerjakan soal-soal itu. Dalam hatinya, ia menyesal karena semalaman ia menghabiskan waktunya dengan bermain game. Tak satu pun soal yang bisa terpecahkan, walaupun seluruh kekuatan otaknya telah dikerahkan. Terlintas dalam pikirannya agar bertanya saja pada teman yang berada di sampingnya. Namun ketakutan merayapi perasaannya, mata pengawas selalu berkeliaran ke seluruh penjuru ruang kelas.

Demikianlah pemaparan mengenai paragraf naratif. Untuk memahami lebih jauh mengenai jal ini, kita dapat menganalisa ciri yang terdapat dalam contoh paragraf Narasi.

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 comments: