Puisi Jiwa – Melalui kumpulan puisi jiwa ini semoga dapat memberikan inspirasi kamu dalam memilih tema puisi tentang jiwa, bagaimana tidak!? Raga yang selama ini kita miliki terkadang berbeda dengan isi jiwa jiwa kita, baik jiwa sang pencinta maupun jiwa jiwa lainnya yang ingin mengungkapkan kekuatan yang sebenarnya terpendam dalam jiwa.
Melalui puisi puisi jiwa inilah semoga dapat memberikan inspirasi kepada kita semua bahwasanya jiwa lah yang lebih utama saat kita merasakan sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita. Berikut ini adalah sekumpulan puisi yang bertema jiwa yang dapat anda baca yang tentunya puisi pilihan dari para pengirim puisi terbaik di satubahasa.
Melalui puisi puisi jiwa inilah semoga dapat memberikan inspirasi kepada kita semua bahwasanya jiwa lah yang lebih utama saat kita merasakan sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita. Berikut ini adalah sekumpulan puisi yang bertema jiwa yang dapat anda baca yang tentunya puisi pilihan dari para pengirim puisi terbaik di satubahasa.
Kumpulan Puisi Jiwa
Rasa
Karya : Devista Fanesa, Padang, Sumatera Barat.
Berhenti kilat deruman kaca
Berhati risau kenangan lama
Penabur rindu belaian gelombang
Berhati Kasih senyuman jiwa
Jiwa teduh penghilang rasa
Perih terasa nyanyian gelombang
Berbuih rasa embun permata
Nyanyian lama penghilang detak
Habis sudah masa lama
Berganti rembulan senyuman jiwa.
Akulah Kau
Karya : Nurul Khasanah, Kesugihan, Cilacap Jawa Tengah.
Dibawah Indahnya senja
Aku terduduk merenungi jiwa
Siapakah aku ?
Semilir angin berbisik dengan merdu
Siapakah kau ?
Kau hanyalah kepingan puzzle
Puzzle yang tercipta untuk dicari
Puzzle yang tercipta untuk dijaga
Dan puzzle yang tercipta untuk dikasihi
Aku termenung dalam ketidak pastian
Siapakah kau?
Semilir angin menjawab dengan berbisik merdu
Siapakah aku?
Aku hanya puzzle yang tidaklah utuh
Puzzle yang tercipta untuk mencari
Puzzle yang tercipta untuk menjaga
Dan puzzle yang tercipta untuk mengasihi
Semilir angin kembali berbisik dengan merdu
Akulah kau yang tercipta untuk saling mencari dan dicari
Akulah kau yang tercipta untuk saling menjaga dan dijaga
Akulah kau yang tercipta untuk saling mengasihi dan dikasihi
Akulah kau.
Pandora
Oleh : Nurul Khasanah, Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah.
Putih dan hitam
Yin dan yang
Polos dalam kemestian yang sederhana
Sesederhana titik noda yang tertinggal
Gejolak dari setitik noda penggugah rasa
Terpatri dalam ingatan
Setitik rasa tak bernama
Membelenggu jiwa perlahan tanpa celah
Ketika dirasa tapi tak terasa
Ketika terasa tapi tak merasa
Perlahan tapi pasti
Membayang didalam relung hati
Setitik rasa tak bernama
Mencipta kata berupa hasrat
Guratan tanya dalam belaian hasrat
Mencari jawab dari titik ke titik
Menjangkau yang bisa dijangkau
Memiliki yang bisa dimiliki
Putih dan hitam
Yin dan yang.
Kumpulan Puisi Jiwa Terbaru |
Kata Hati
Karya : Nuryanto, Boyolali.
Sebuah rasa yang tidak ku mengerti
Mengapa seakan silih berganti
Menyisakan kenangan-kenangan yang sulit tuk di lupakan
Bersemayam di dalam dada
Menjalar menuju otak yang tak berdaya Seakan mengalahkan logika Meracuni kebenaran dengan keindahan yang semu Tak tahu kedatangan dan kepergian mu
Ku tak berdaya atas kendali yang kau lakukan Ku terima setiap rasa yang kau berikan Sedikit kebaikan yang kau tanamkan Kadang ku mencoba memegang kendali
Tapi sayang, Semua itu tak berarti Salahkah jika aku menjadi bagian darimu Melekat erat seperti mawar dengan merah nya Hidup dalam satu jiwa
Berjalan melewati masa yang semu Menunggu sebuah akhir dari cerita Menyambut kekal nya masa Dan, berpijak pada takdir yang tak terduga.
Kurang Wibawa
Karya : Bram Ryannindito
Aku masih di sini..
Merasakan kombinasi hidup..
Padaku tak tercermin kewibawaan seorang raja
Dentuman cermin memecahkan dasar bumi
Raja, pahlawan, ksatria, dimanakah rahasia hatimu?
Kau sering digandrungi para wanita
Aku..beserta nafasku..dan hidupku mengatakan apa kabar pada wanita pun tak pernah
Cinderela berambut panjang masihkah engkau mencari pahlawan mu?
Permata jiwa menebar pesona mu..
Benamkan saja wajahku pada kain kasar, pasir, atau mata gergaji...
Peralatan tukang kayu tak pernah memahatku hingga menampilkan relief matahari
Aku hilang..
Aku hilang wibawa..
Nobita pernah menangis karena Dekisugi, Giant, dan Suneo..
Hilang wibawa..
Ahh..
Doraemon jadikan aku seorang raja..
Tak membawa pedang, tak membawa jubah, tetapi membawa 1000 buku tentang dewa dewi.
Malam
Karya : GURUH ANNAS SETYO.
Kali ini kau ajarkanku banyak hal
Tentang hadirnya bulan dan bintang
Bahkan tentang hadirnya Kau
Yang membawa Sunyi
Sepi di malam ini
Biarkan aku disini
Menikmati semuanya
Sendiri bersamamu
Dan menikmati setiap detik waktu
Yang kau hadirkan dalam hidup ini
Dalam ucapku lirih
Ku tuangkan sebuah asa
Seperti menjeda waktu
Untuk hal yang sia-sia
Dan ketika bintang hadir
Untuk menggantikan senja
Saat itu pula
Aku merasakan
Bahwa rindu ini tak pernah bisa ku eja
Rintikan Hujan DiLangit Senja
Karya : Putri Aulia Ramadani
Ku tengok indahnya hujan
Jatuh tergelincir di alam bebas
Tak pernah terfikir oleh itu
Hingga berjuta rasa mampu ku naungkan
Namun naungan itu hanyalah sementara
Bahkan hujan tak mampu mengalahkan derasnya rasa
Rasa yang sulit di jelaskan dalam kata
Sehingga hanya mampu ku pendam
Ku dengar gemuruh petir
Kurasakan buncahan dahsyat dalam jiwa
Seolah belati menggores hati
Hingga perih pedih yang kurasa
Ku hirup harumnya udara luar
Terasa tenang merasuk kedalam sukma
Benak yang kini tidak lagi berhasrat
Kini mulai berhasrat
Hujan kini mereda
Hanya bekas yang tertinggal
Dan mentari elok muncul bersama indahnya langit senja
Hingga kesedihan menggairahkan semua jiwa
Ku bangkit dan berlari
Berlari dari pahitnya kenestapaan
Nestapa yang terlarut dalam derasnya hujan
Hingga lenyap di luasnya dasar samudera
Tidurlah
Karya : Bagus Syahputra.
Dan purnama pun datang
Bersama jutaan pasukan bintang
Mengusir surya
Menjadikannya gulita
Seketika
Lepas dari lelahnya dunia
Yang menjadikannya air mata
Aku adalah malam
Siap mengantarmu menuju mimpi
Pejamkanlah matamu
Tidurlah
Itulah beberapa contoh puisi jiwa yang dapat kami berikan untuk bacaan atau contoh bagi anda yang sedang mencari puisi jiwa, dan puisi-puisi di atas adalah puisi kiriman dari sobat pembaca setia satubahasa, kamu pun dapat mengirimkan puisi karyamu kepada kami karena kami menerima kiriman puisi online, silahkan bagi kamu yang ingin mengirimkan karyanya bisa langsung menuju kolom kirim puisi yang sudah kami sediakan.
0 comments: