Puisi Islami untuk Ibu - Ibu adalah satu-satunya wanita di dunia ini yang harus kita hormati dan jangan pernah sekali-kali untuk menyakiti hatinya. Tidak jarang jika kita di tanya akan sesuatu yang amat penting di dunia ini, maka jawabannya adalah Ibu. Untuk itu marilah kita berusaha untuk membahagiakannya dan membuat Ia tersenyum.
Untuk itu pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan puisi islami untuk Ibu dan semoga dengan adanya puisi islami ini rasa kasih sayang kita terhadap Ibu tak akan pernah hilang, karena bagaimanapun juga kasih Ibu sepanjang zaman. Baiklah langsung saja sahabat bisa baca puisi islam untuk Ibu di bawah ini. Selamat membaca dan merenung ya sobat.
Puisi Islami untuk Ibu
Kebeningan Kasihmu
Dari hati nan keruh menuju kebeningan
Cinta kasih mu Ibu jadi penuntun kesesatan
Yang selalu menunjukan jalan ridha-Nya
Tepiskan angin dengan do’a-do’a mu
Maka..
Aku mestinya tidak pantas untuk membantahmu
Hati suci itu, ialah ketulusan menyemai jalan cahaya
Atas segala nikmat dan karunia-Nya
Yang menguntumkan bunga-bunga bahagia
Karena Ibu selalu membina suatu hidup
Yang lebih mendekatkan jiwa kepada-Nya
Kasih tulus mu Ibu..
Membeningkan hati yang keruh
Dengan bimbingan dan kasih sayangmu
Maka.. Izinkan aku anakmu bersandar
Saat kemalangan hidup menghampiriku
Kasih Sayang Ibu
Bentangan kasih sayangmu alangkah luas
Aku mampu merasakannya
Getar nurani paling fitri
Bentangan kasih sayang cinta putih suci
Yang menunjkan jalan menuju-Nya
Penuh tulus sepenuh kudus
Karena makna hidup hanya ada dalam ridhamu
Dalam kepenuhan mendidik dan membesarkanku
Seperti jalinan cinta menuju jalan-Nya
Semoga dua puisi islami untuk Ibu yang sudah saya tuliskan di atas bermanfaat untuk anda dan semoga kita mampu dianugerahi hati setulus dan sehebat hati Ibu. Sobat pun bisa menambahkan kata-kata islami untuk menunjukan kedalaman makna pada puisi islami Ibu di atas jika dibaca masih kurang memuaskan oleh sobat.
Akhir kata jika ada saran maupun kritik silahkan berkomentar ya sahabat dan jangan pernah berhenti untuk membuat Ibu tersenyum ya sahabat.
0 comments: