Monday, 2 December 2013

Galau di Musim Salju "revisi"


                Sweater tebal yang kupakai kini dipenuhi bintik-bintik putih, bukan ketombe karena rambut dan kepalaku kututup kupluk yang menghalangi dingin yang cukup untuk membuat kepalaku dan mungkin otakku beku. Sambil terus menyusuri jalan yang cukup padat dilalui orang-orang setelah beraktifitas seharian aku terus menghembuskan nafas dengan harapan “mungkin tanganku setidaknya bisa sedikit hangat di cuaca yang baru kali ini kutemui”.
                Perlahan aku mengarahkan langkah kesebuah café yang cukup ramai dengan pengunjung namun aku yakin masih ada beberapa tempat kosong,aku memasuki pintu
dengan gantungan lonceng kecil berpitakan warna merah yang terlihat cukup manis. Sebuah keberuntungan sepasang muda-mudi mungkin saja sepasang kekasih baru saja beranjak dari spot yang menarik didekat jendela, tanpa pikir panjang aku langsung menuju ke tempat tersebut dengan meja yang masih kotor “haha… aku mendapatkan jamuan piring yang masih penuh dengan sisa makanan” –gumamku dalam hati. Ini tempat yang menarik,bisa mengarahkan pandangan ketumpukan serbuk putihyang berjatuhan dari langit dan memenuhi setiap tempat di jalanan. Aku mengeluarkan tangan dari saku sweater,dan lagi-lagi aku berharap nafasku bisa mengahangatkan nya.
                Seorang pelayan menghampiri mejaku dan tersenyum seolah meminta izin untuk membersihkan nya,setelah cukup bersih dan memindahkan piring-piring kotor itu ketangannya dia kembali tersenyum dan berkata “you going to order?” dia langsung berbahasa inggris se akan tahu aku adalah seorang pendatang, 
“a glass of hot chocholate” aku menjawab pertanyaan nya sambil tersenyum,dia pun mengangguk dan berlalu pergi.
                Haha… aku belum memperkenalkan diri, “Andika Surya” itu namaku,di Negara asalku aku biasa dengan panggilan “DIKA” namun karena disini panggilan tersebut terdengar aneh dengan aksen mereka, aku lebih suka di panggil “ANDI” walau dengan aksen yang masih sedikit aneh tapi terdengar cukup enak di telinga,aku melanjutkan study menejemen untuk gelar Magister di Negara yang jauh dari orang-orang tercinta,di sebuah Universitas yang cukup terkemuka di Negara ini aku mencoba melanjutkan mimpi bermodalkan beasiswa yang kuterima. Okay… mungkin cukup perkenalannya,si pelayan tadi kembali dengan nampan yang berisi banyak menu termasuk juga pesananku yang cukup sederhana,pelayan ini terlihat sangat ramah karena kembali dia tersenyum sembari meletakkan pesananku di atas meja “ich hoffe,sie genieBen es” dan di kembali berlalu pergi untuk mengantar pesanan yang masih ada di nampan.
             Sambil menikmati cokelat panas yang kupesan aku terus memandangi beberapa pasang muda-mudi yang bergandengan di tengah hujan salju,dari jendela kaca ini terbesit sedikit kegelian (mungkin saja rasa cemburu yang entah apa?!). Oh ya… aku baru ingat kalau ada beberapa pesan yang belum sempat aku balas namun aku sudah membacanya,

“From: Someone
                Hi,kamu dimana? Masih ada kelas kah? Oh ya aku tidak mau jadi pengganggu mu, :-p
JAGA KESEHATAN yaa,jaga pola makan! Ini cuaca yang baru bagimu. Aku merindukanmu”
               


                Hari berlalu cuaca masih saja sama “beku” mungkin bisa dibilang begitu,aku ingin menyelesaikan studi ku disini dengan cepat,membawa kegembiraan pulang ke hadapan orang-orang yang telah menungguku. Aku memandangi jalanan yang begitu bersih,putih tertutup salju,juga ada gerombolan anak-anak yang tengah asik membuat bulatan dan saling melempar dengan benda tersebut. Aku terus berjalan perlahan melewati anak-anak tersebut yang tersenyum seolah mengisyaratkan apakah aku ingin ikut bermain dengan mereka. Di sebuah taman yang memiliki danau cukup indah (bukan saat beku seperti ini) aku duduk dan mulai menghela dan menghembuskan nafas sedikit melepas lelah. “Hii!! ” sebuah panggilan dari belakangku “ what are you doing here? ” seorang pria dengan jaket yang cukup tebal menepuk pundakku dan bertanya;
“ Just sat and look at the small lake”,
“ how about you ?”
“ oh man… I’m looking for you, I want to take you to a great place for photography “,
Begitulah sedikit percakapan kami,oh ya namanya “ Jimmy “ dia teman sekelasku,kami sama-sama pendatang (mungkin),dia berasal dari Inggris yang entah kenapa bias tersasar sampai disini-German- Aku memang menyukai fotografi,tidak handal,tapi setidaknya foto dapat memuaskan batinku akan ke indahan yang bisa aku simpan dan abadikan. Namun jujur saja untuk kali ini aku sedikit ingin bermalas-malasan,walau dia terus memaksa namun akhirnya aku menang,aku bisa menikmati memory-memory usang  sembari memandangi danau yang sangat indah jika tidak beku seperti ini.
Aku merindukan tanah ku,merindukan sahabat, dan pastinya keluarga ku yang cukup bahagia,ya tentunya juga sesorang yang rajin mengirimkan pesan kepadaku.

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 comments: